Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri upacara peresmian proyek pembangunan pabrik yang didanai oleh China dan memuji pelaksana proyek tersebut yaitu China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd.

1

Gambar situs upacara peresmian

 

Pada tanggal 7 Agustus waktu setempat, Presiden Indonesia menghadiri upacara peresmian pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material yang dibangun oleh China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd., (selanjutnya disebut CSCEC-4) dan memuji perusahaan konstruksi ini karena standar-nya yang tinggi dan pembangunan yang cepat.

 

Di upacara peresmian, Bapak Jokowi mengatakan bahwa berhasilnya proyek ini akan mendorong Indonesia untuk semakin terintegrasi dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia dan membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat. Dia lanjut mengatakan bahwa proyek ini dapat selesai hanya dalam waktu sepuluh bulan, berkat kinerja andal dari pelaksana konstruksi.

 

Proyek ini terletak di Kawasan Industri Kendal, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Total area konstruksi untuk fase pertama adalah 78.231,43 meter persegi, termasuk 2 pabrik dan 2 gedung kantor. Sebagai proyek konstruksi luar negeri pertama dalam industri bahan anoda domestik, total kapasitas produk akan menjadi 160.000 ton setelah fase pertama dan kedua selesai dan operasi berjalan. Ini adalah pabrik bahan anoda terbesar di dunia dan akan menciptakan 1.800 pekerjaan untuk penduduk lokal. Sejak dimulainya proyek ini, perusahaan konstruksi CSCEC-4 selalu menaati standar yang tinggi dan peraturan kerja yang sangat ketat, serta penjadwalan dan organisasi yang teliti. Dihadapi oleh berbagai tantangan seperti kekurangan material, geologi yang kompleks, dan jadwal pembangunan yang ketat, tim proyek CSCEC-4 berani untuk bertanggung jawab dan berinovasi. Selama periode pengecoran, lebih dari 30 manajer dan 1.000 pegawai dilengkapi dengan mesin dan peralatan bangunan semua bekerja secara bergiliran untuk membangun beton dalam area dan volume yang besar. Hanya dibutuhkan waktu satu bulan untuk menyelesaikan pengecoran lantai sebesar lebih dari 20.000 meter persegi. Pada saat yang sama, proyek ini juga melibatkan sumber daya lokal, mendirikan perusahaan perdagangan, dan manajemen rantai pasok tertutup untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses konstruksi. Hanya dalam 10 bulan proyek konstruksi ini berhasil diselesaikan dan mulai beroperasi.

 

2

Peta lokasi proyek

 

Melalui performa tinggi dalam proyek Fase 1, CSCEC-4 sekali lagi terpilih untuk menjadi pelaksana proyek bahan elektroda negatif PT Indonesia BTR New Energy Material (Fase 2). Selain dari proyek BTR di Indonesia, CSCEC-4 juga merupakan pelaksana proyek pabrik sel baterai efisiensi tinggi baru di Asia Tenggara, proyek baterai efisiensi tinggi Yingfa Bintan Nanshan Industrial Park Indonesia dan proyek pembangkit listrik tenaga sampah lokal Kota Bekasi Indonesia. Perusahaan ini telah menghasilkan berbagai produk seperti energi baru dan layanan air bersih, terus mendukung modal dari China ke luar negeri, membangkitkan semangat baru dan meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia, dan berkontribusi dalam menjalankan inisiatif “Belt and Road”.

 

Dimulai dari pekerjaan rekonstruksi setelah tsunami Aceh di tahun 2004, CSCEC-4 telah membudidayakan pasar Indonesia selama dua puluh tahun. Proyek terakhir yang diinspeksi oleh Pak Presiden adalah proyek jalan tol yang menghubungkan kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatra Utara, dan Bandara Kualanamu, bandara kedua terbesar di Indonesia. Dari jalan tol Medan hingga proyek Megada, "pasar terbesar di Asia" dan "Shenzhen versi Indonesia", dari taman industri komunikasi optik terbesar di Asia Tenggara yang merupakan proyek pabrik kabel optik MBG Indonesia, hingga proyek bahan elektroda negatif baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material... Setiap proyek yang dilaksanakan oleh CSCEC-4 di Indonesia telah berjalan seiring dengan perubahan di kota dan masyarakat Indonesia, mengekspor kebijaksanaan dan kegigihan China, dan membangun jembatan untuk kerja sama ekonomi antara China dan Indonesia.

 

Sekarang, CSCEC-4 telah menyediakan layanan terpadu di pasar Indonesia dengan memanfaatkan keunggulannya di rantai industri yang meliput "desain, penelitian dan pengembangan, investasi, konstruksi, dan operasi." Dalam bidang pabrik industri, peleburan, limbah menjadi energi, konstruksi perumahan dan infrastruktur, CSCEC-4 telah terlibat dan mendorong perkembangan ekonomi dan sosial Indonesia. Mendukung peningkatan industri lokal, memperbaiki kondisi hidup warga setempat, mendukung kemajuan sosial, dan terus menciptakan kartu bisnis cantik bertuliskan “Buatan China”. (Liu Yunlong, Nie Li)

Disclaimer: This article is reproduced from other media. The purpose of reprinting is to convey more information. It does not mean that this website agrees with its views and is responsible for its authenticity, and does not bear any legal responsibility. All resources on this site are collected on the Internet. The purpose of sharing is for everyone's learning and reference only. If there is copyright or intellectual property infringement, please leave us a message.
©copyright 2009-2020 Rubric News      Contact Us   SiteMap